Senin, 10 Mei 2010

kecil kurasa dalam helaian ihram

kecil kurasakan sungguh tiada celah tuk angkuh, hanya sehelai kain putih yang melapisi tubuh, dalam gemerlapnya dunia selalu tersedia secercah harapan tuk bersimpuh, seakan aurat ini layaknya lumuran nista terlapisi helaian kain putih, ya begitulah Tuhanku memberikan makna agar hamba sadar untuk terus memutihkan jiwa dengan terselimutinya akhlaqul karimah

seiring menegaskan niat setelah sadar sepenuhnya terangi aku dengan api cinta terhadapMu Ya Allah, tuk lupakan segala sesuatu dari belenggu masa laluku yang kumuh, dulu yang hidupku penuh dengan kelalaian dan kebodohan dan tak berdaya dalam setiap aspek kehidupan, kuatkan aku tuk menanggallkan itu semua Ya Allah

ku mulai hembusan batin ini dalam miqotMu, melunglai tubuhku terlapisi sehelai kain putih dengan sujud taubat dalam dua rakaatku, wahai Yang Maha Penyayang izinkan aku untuk lebih intim denganMu, untuk detik itu juga ku siap menjalani aturan dan menghindari perbuatan tertentu dalam atmosfir ruanganMu

Ya Allah, aku datang, aku datang, aku datang dalam putaran tawafMu, pasrahku mengalir dalam lautan ummat yang berkeliling seraya bersorak atas kebesaran namaMu, tidak ada identifikasi individual yang membedakan laki-laki dan perempuan ataupun kulit hitam dan kulit putih! Gerakan yang merupakan proses transformasi seorang manusia menjadi totalitas ummat. Berdiri di depan hajar aswad tuk memulai masuk dalam orbitMu, tak luput salam sapaku dengan lambaian tangan kananku menoleh pada hajar aswad. Selesaiku sudah dalam tujuh putaranMu, ku persembahkan dua rakaat salatku hanya untukMu tepat di depan maqam Ibrahim

Setelah itu ku pindahkan arah langkahku pergi ke mas’a, yakni jalan antara bukit Shafa dan Marwah. lari-larilah langkahku diantara dua bukit ini tujuh kali yang dimulai dari puncak bukit Shafa. Sungguh Kau berikan makna dalam proses ini agar sadarku dalam kehidupan untuk terus berjuang. Inilah refleksi kerja fisik. Memahami tuk mengerahkan segala upaya mencari air sebagai lambang kehidupan, sebuah ilustrasi usaha untuk mencari nafkah tanpa putus asa.

Usai ku sudah dalam proses itu, ku potong helaian rambutku dan kuku, seiring menuju zamzamMu yang memancar untuk menghilangkan dahagaku. Subhanallah, serasa Engkau adalah tetangga dalam batinku, begitu dekat kurasa.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar