Rabu, 12 Mei 2010

Between me, my heart and my Holy B

Aku mengandai bisa berbicara denganmu Qur’an, layaknya kau bisa hadir dalam wujud komunikasi yang real, percakapan antara aku, hati kecilku dan engkau ya Qur’an!!!
Ku kan coba selalu menghayati indah bahasamu, sehingga aku pun kan merasakan fungsimu tuk petunjuk hidupku
terbayanglah dalam benakku, komunikasi curahan hatiku, antara aku, hati kecilku dan engkau ya Qur’an, beginilah jadinya.....

Aku: aku selalu dirundung keraguan, apakah harus terus begini???

Hati kecilku: tenang saja! Ragu itu memang terkadang muncul, tapi aku yakin kamu cukup terbekali untuk mengontrol itu, memang apa masalahmu?

Aku: hei hati kecil! Tau dari mana akan kemampuanku tuk mengontrol?

Hati kecilku: eits...! kamu lupa ya? Aku kan hati kecilmu, dapat merasakan yang lebih dalam dari apa yang kamu rasakan, maka gunakanlah aku secara maksimal

Aku: entah mengapa, aku merasa sudah memaksimalkan fungsimu

Hati kecilku: oke, memaksimalkanku belumlah cukup 

Aku: baiklah aku paham apa maksudmu, kembalikan pada petunjuk Qur’an kan?

Hati kecilku: ya benar

Qur’an: hei kalian membicarakanku?

Aku: hehe... iya kami memang ingin meminta petunjuk tandamu?

Qur’an: baiklah gunakanlah fungsiku sebagai petunjukmu, memang untuk itu kan wujudku??? Apa masalahmu?

Aku: aku terbelenggu rasa dan ragu dalam firasat cinta ya Qur’an

Qur’an: oke, aku sarankan bukalah lembaran dari isiku dan tela’ah lah apa yang kau lihat ayat pertama itulah jawabannya, saran ku ini adalah bagian dari istikharah untuk mendapatkan petunjuk yang lebih meyakinkan

Aku: ya tapi aku masih butuh arahmu, maka berikanlah aku kekuatan tuk memahamimu

Qur’an: oke, walau kamu sudah memiliki sedikit pemahaman, aku akan sesuaikan dengan usahamu, sebesar usahamu sebesar itu pula kau akan mendapat pemahaman yang lebih, maka konsentrasi lah!

Aku: ya baiklah sewaktu aku mencoba membuka akan petunjuk lembaranmu terbukalah lembaran surat ke 6 Al An’am dan mataku langsung tertuju pada ayat 135. Dan inilah arti dari ayat yang ku dapatkan:
Katakanlah: Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (diantara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya, orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan. (QS. 6:135)

Qur’an: coba kamu bicarakan dulu dengan hati kecilmu

Hati kecilku: oke aku di sini, bagaimana menurutmu?

Aku: Secara verbal konvensional terartikan demikian namun aku masih merenungi arti verbal tersebut, seakan Qur’an mengarahkanku tuk lebih bersungguh-sungguh berbuat yang terbaik semampuku, dengan begitu kelak kan ku rasakan hasilnya dan tak luput pula Qur’an mengingatkanku jika aku zalim maka merugilah aku, lalu apa maksud arti ini jika ku kaitkan antara aku dengannya?

Hati kecilku: rasanya apa yang kamu fikirkan cukup sinkron dengan  apa yang aku rasakan

aku: bagaimana maksudmu?

Hati kecilku: begini loh maksudku just do the best you’ll get, we’ll see...!  and i told you, let it flow...! yang penting kamu tetap semangat dan biarkan dia sejenak, suatu saat kan datang waktunya dia tuk beranjak menyapa atau tidak, apapun itu toh kamu tetap tegak!

Aku: ya kamu benar hati kecilku, dan yang terpenting kita harus tetap bersyukur karena begitu sejuk batin ini dapat merasakan manfaat dan petunjuk Qur’an
Dan setiap simbol atau nomor yang terkandung dalam Qur’an tidak mungkin tanpa arti, pasti ada maksud dibalik itu semua

Aku: bagaimana menurutmu ya Qur’an?


Qur’an: oke sementara ini cukup tuk kau kenal walau belum sanggup kau urai secara keseluruhan

Aku: terima kasih ya Qur’an, aku akan terus mengkajimu

Hati kecilku: ya bagus lah, kita memang patut bersyukur masih ada Qur’an yang menuntun hidup kita

Qur’an: hehe... kan sudah ku bilang, memang untuk itu kan wujudku, tapi perlu kalian ingat kembali, selama kalian mendekatiku selama itu pula kalian merasakan petunjukku, jika kalian menjauh, ya sudah... aku pun menjauh, jangan lupa juga ada sahabatku yang lain, yaitu hadits Rasul....

Aku: baiklah, aku akan ingat itu

Hati kecilku: ya jangan lupa pula, aku juga memiliki musuh yang harus terus kita perangi, tau kan maksudku? jadi waspadalah dengan nafsu...

Aku: oke, semoga kita bisa memeranginya dan terus mengharapkan bantuan petunjuk Qur’an. may God bless me. Thanks God...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar